Peran Media Sangat Strategis Dalam Menghadapi Ancaman Proxy War
Proxy War merupakan perang dimana
satu pihak menggunakan pihak ketiga dengan menyerang berbagai aspek
kehidupan baik secara Politik, Ekonomi, Sosbud dan Hankam serta bidang
lainnya. Dalam Proxy War tidak bisa dilihat siapa lawan dan siapa kawan
serta dilakukan oleh non state (bukan negara). Oleh karenanya peran
media sangat strategis dalam menghadapi ancaman proxy war tersebut.
Hal tersebut disampaikan Kadispenad,
Kolonel Wuryanto, S.Sos, M.Si pada acara silaturahmi Kadispenad dengan
Wartawan Liputan TNI AD di Media Center, Dispenad, Jakarta, beberapa
saat yang lalu.
Dalam menghadapi Proxy War ini,
Kadispenad mengungkapkan peran media sangat menentukan untuk menjaga
tetap utuhnya NKRI melalui andilnya dalam memberikan informasi melalui
tulisan dan kata-kata yang mendorong semangat dan rasa nasionalisme
kepada mayarakat khususnya generasi muda. Media juga bisa berperan
menjadi alat pemersatu bangsa dengan mengajak para generasi muda untuk
menghadapi tantangan masa depan bangsa yang lebih baik.
Menurut Kadispenad, Indonesia yang
terletak di khatulistiwa merupakan negara kaya yang memiliki sumber daya
alam yang melimpah, sumber daya manusia yang besar, memiliki ekonomi
yang kuat. Tetapi mampukah kita untuk menjaga Sumber Daya Alam ini untuk
masa mendatang karena kebutuhan akan SDA khususnya energy semakin besar
seiring dengan pertumbuhan penduduk dunia yang semakin pesat.
Banyak negara asing yang ingin menguasai
kekayaan alam Indonesia. Kondisi ini membuat Indonesia menjadi sasaran
dari negara-negara yang kurang memiliki SDA untuk menguras kekayaan alam
dari Indonesia. Sehingga ketenteraman masyarakat selalu diusik dengan
beragam gejolak yang mengarah ke instabilitas kondisi sosial ekonomi.
Hal ini merupakan kekhawatiran kita semua dalam menghadapi masa depan
bangsa.
Sebagai contoh Kadispenad menjelaskan
pisahnya Timor Timur dari Indonesia tidak lepas dari kepentingan
penguasaan energi minyak di daerah tersebut dan juga adanya demo buruh
yang terus menerus meminta tuntutan dengan cara intimidasi.
Dalam acara silaturrahmi tersebut, yang
dihadiri oleh staf Dispenad dan wartawan baik dari media cetak,
elektronik maupun online, sebagai Kadispenad yang baru, beliau juga
memperkenalkan diri dan berharap kehadirannya dapat diterima di
lingkungan media dan dapat menjalin hubungan kerja yang baik untuk
memberikan informasi sebaik-baiknya kepada masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar